Misteri Kapal Mary Celeste
Sebuah kapal dagang bernama Mary Celeste tiba-tiba ditemukan mengapung tanpa awak di Lautan Atlantik pada Desember 1872. Kapal tersebut masih dalam kondisi sangat baik dengan persediaan cadangan makanan yang masih utuh. Namun tidak ditemukan seorang pun awak kapal di dalamnya. Tidak ada tanda-tanda telah terjadi perompakan ataupun kecelakaan karena badai. Seluruh awak kapal tersebut hilang secara misterius.
Pada tanggal 5 November 1872, kapal Mary Celeste berlabuh di New York. Kapal dagang dengan berat 282 ton dan panjang 31 meter tersebut berencana untuk mengangkut 1701 barel alkohol dari Staten Island, New York menuju Genoa, Italia.
Pelayaran besar ini dipimpin oleh kapten kapal yang bernama Benjamin Briggs. Ia juga turut serta membawa istrinya, Sarah Briggs, dan putri kecilnya Sophia Mathilda Briggs yang berusia dua tahun serta tujuh orang awak kapal berpengalaman. Sehingga total seluruh penumpang yang ada di dalam kapal adalah 10 orang.
Kapten Benjamin Briggs, Sarah Briggs, dan Sophia Briggs |
Sebelum melakukan perjalanan dan meninggalkan pelabuhan di New York, rupanya kapten kapal berbincang dengan David Reed Morehouse, kapten kapal Dei Gratia yang juga ternyata akan melakukan pelayaran dengan rute yang sama yaitu menuju laut Atlantik dan melalui Selat Gibraltar. Sebelumnya mereka ingin melakukan pelayaran bersama, namun karena kapal Dei Gratia belum selesai melakukan muatan barang, akhirnya disetujui kapal Mary Celeste berlayar lebih dulu pada 7 November 1872, sedangkan kapal Dei Gratia menyusul 8 hari kemudian.
Ditemukan Tanpa Awak
Kapal Dei Gratia melakukan pelayaran seperti yang direncanakan dan tiba di Lautan Atlantik pada 5 Desember 1872. Seorang awak kapal Dei Gratia yang bernama John Johnson melihat sebuah kapal yang berjarak 5 mil dengan kapal Dei Gratia. Kapten kapal Morehouse pun mengenali kapal itu sebagai kapal Mary Celeste. Ia heran karena seharusnya Mary Celeste seharusnya telah tiba di Genoa Italia.
Setelah didekati, kapal Mary Celeste terlihat seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Selain itu juga terlihat layar kapal yang sedikit robek di bagian sisinya. Setelah lebih dari 2 jam mengawasi kapal tersebut, akhirnya awak kapal Dei Gratia yang dipimpin oleh Oliver Deveau memutuskan untuk melakukan penyelidikan di kapal Mary Celeste.
Penyelidikan Tim Oliver Deveau
Tim yang dipimpin Oliver Deveau pun naik ke atas kapal Mary Celeste. Mereka tidak menemukan satu orang pun di dalam kapal tersebut. Keadaan dalam kapal terlihat basah namun masih sangat layak untuk berlayar. Muatan kapal yang berisi 1701 kargo alkohol ditemukan masih dalam kondisi lengkap.
Sementara itu persediaan makanan masih dalam keadaan utuh dan terjaga dengan sangat baik. Persediaan air bersih juga ditemukan dalam kapal. Barang-barang pribadi para awak kapal juga ditemukan dalam keadaan baik dan tidak tersentuh. Sama sekali tidak ada tanda-tanda seperti terjadi perompakan ataupun tindakan kejahatan di atas kapal tersebut.
Di dalam kabin kapten kapal Briggs, Oliver Deveau menemukan catatan kapten kapal yang menuliskan bahwa pelayaran berjalan dengan baik. Itu artinya sama sekali tidak terjadi tanda-tanda kapal menemui badai ataupun berhadapan dengan cuaca buruk. Namun kenapa para awak kapal seperti terburu-buru meninggalkan kapal. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kapten kapal Dei Gratia, Morehouse pun akhirnya memutuskan untuk membawa kapal Mary Celeste ke Genoa untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
Teori-Teori Menghilangnya Awak Kapal Mary Celeste
Sejak ditemukan tanpa awak pada November 1872, menghilangnya seluruh awak kapal Mary Celeste telah menjadi misteri yang tak terpecahkan hingga saat ini. Berbagai teori pun muncul mencoba memecahkan misteri yang terjadi di Lautan Atlantik tersebut.
Tidak adanya tanda-tanda kerusakan ataupun pencurian barang-barang di dalam kapal Mary Celeste membuat kita sepertinya harus menyingkirkan kemungkinan bahwa telah terjadi pemberontakan atau pun pemberontakan di atas kapal. Setelah mengeliminasi dua kemungkinan tersebut, maka didapat beberapa kemungkinan dan teori berikut ini.
Teori pertama adalah telah terjadi pembunuhan oleh Awak Kapal Dei Gratia. Teori ini timbul karena adanya pemikiran bahwa ada kemungkinan awak kapal Dei Gratia ingin mengambil alih kepemilikan kapal. Sementara itu, kapal Dei Gratia juga mengetahui dengan jelas rute dan tujuan kapal Mary Celeste karena sebelumnya para kapten kapal telah berbincang-bincang mengenai rute dan tujuan perjalanan mereka.
Namun teori ini dibantah karena Kapten Briggs dan kapten Morehouse diketahui adalah sahabat lama dan sangat kecil kemungkinan untuk melakukan hal tersebut. Sementara itu, penyelidikan juga tidak menemukan adanya tanda-tanda hal tersebut.
Teori kedua adalah badai. Teori ini mengtakan bahwa kemungkinan telah terjadi badai besar yang menimpa Mary Celeste dan membuat para awak segera menyelamatkan diri menggunakan sekoci.
Teori ini juga dibantah karena air yang ada dalam dek kapal tidak mungkin menenggelamkan kapal, sementara itu kapten Briggs adalah kapten yang berpengalaman tidak mungkin ia tidak mengetahuinya dan dengan gegabah memerintahkan evakuasi. Sementara itu juga tidak ditemukan adanya laporan terjadinya badai di daerah itu saat Mary Celeste melintas Laut Atlantik.
Teori ketiga adalah adanya semburan air (waterspout). Diantara banyak teori mengemuka, teori semburan air (watrespout) adalah teori yang masuk akal. Semburan air (waterspout) terjadi karena adanya semburan yang sangat tinggi seperti tornado.
Teori ini seolah meluruskan fakta yang ditemukan di dalam kapal, seperti kenapa kapal dalam keadaan basah dan juga kompas yang ditemukan hilang. Mungkin hal ini juga yang menyebabkan para awak kapal melarikan diri tiba-tiba. Semburan air juga ditengarai dapat tiba-tiba muncul bahkan saat cuaca sedang dalam keadaan tidak buruk.
Sementara itu persediaan makanan masih dalam keadaan utuh dan terjaga dengan sangat baik. Persediaan air bersih juga ditemukan dalam kapal. Barang-barang pribadi para awak kapal juga ditemukan dalam keadaan baik dan tidak tersentuh. Sama sekali tidak ada tanda-tanda seperti terjadi perompakan ataupun tindakan kejahatan di atas kapal tersebut.
Di dalam kabin kapten kapal Briggs, Oliver Deveau menemukan catatan kapten kapal yang menuliskan bahwa pelayaran berjalan dengan baik. Itu artinya sama sekali tidak terjadi tanda-tanda kapal menemui badai ataupun berhadapan dengan cuaca buruk. Namun kenapa para awak kapal seperti terburu-buru meninggalkan kapal. Apa yang sebenarnya terjadi?
Kapten kapal Dei Gratia, Morehouse pun akhirnya memutuskan untuk membawa kapal Mary Celeste ke Genoa untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
Teori-Teori Menghilangnya Awak Kapal Mary Celeste
Sejak ditemukan tanpa awak pada November 1872, menghilangnya seluruh awak kapal Mary Celeste telah menjadi misteri yang tak terpecahkan hingga saat ini. Berbagai teori pun muncul mencoba memecahkan misteri yang terjadi di Lautan Atlantik tersebut.
Tidak adanya tanda-tanda kerusakan ataupun pencurian barang-barang di dalam kapal Mary Celeste membuat kita sepertinya harus menyingkirkan kemungkinan bahwa telah terjadi pemberontakan atau pun pemberontakan di atas kapal. Setelah mengeliminasi dua kemungkinan tersebut, maka didapat beberapa kemungkinan dan teori berikut ini.
Teori pertama adalah telah terjadi pembunuhan oleh Awak Kapal Dei Gratia. Teori ini timbul karena adanya pemikiran bahwa ada kemungkinan awak kapal Dei Gratia ingin mengambil alih kepemilikan kapal. Sementara itu, kapal Dei Gratia juga mengetahui dengan jelas rute dan tujuan kapal Mary Celeste karena sebelumnya para kapten kapal telah berbincang-bincang mengenai rute dan tujuan perjalanan mereka.
Namun teori ini dibantah karena Kapten Briggs dan kapten Morehouse diketahui adalah sahabat lama dan sangat kecil kemungkinan untuk melakukan hal tersebut. Sementara itu, penyelidikan juga tidak menemukan adanya tanda-tanda hal tersebut.
Teori kedua adalah badai. Teori ini mengtakan bahwa kemungkinan telah terjadi badai besar yang menimpa Mary Celeste dan membuat para awak segera menyelamatkan diri menggunakan sekoci.
Teori ini juga dibantah karena air yang ada dalam dek kapal tidak mungkin menenggelamkan kapal, sementara itu kapten Briggs adalah kapten yang berpengalaman tidak mungkin ia tidak mengetahuinya dan dengan gegabah memerintahkan evakuasi. Sementara itu juga tidak ditemukan adanya laporan terjadinya badai di daerah itu saat Mary Celeste melintas Laut Atlantik.
Semburan air (waterspout) |
Teori ketiga adalah adanya semburan air (waterspout). Diantara banyak teori mengemuka, teori semburan air (watrespout) adalah teori yang masuk akal. Semburan air (waterspout) terjadi karena adanya semburan yang sangat tinggi seperti tornado.
Teori ini seolah meluruskan fakta yang ditemukan di dalam kapal, seperti kenapa kapal dalam keadaan basah dan juga kompas yang ditemukan hilang. Mungkin hal ini juga yang menyebabkan para awak kapal melarikan diri tiba-tiba. Semburan air juga ditengarai dapat tiba-tiba muncul bahkan saat cuaca sedang dalam keadaan tidak buruk.
Komentar
Posting Komentar