Misteri Segitiga Bermuda
Sebuah wilayah di kawasan Samudera Atlantik telah menyita perhatian dunia berkat kemisteriusannya. Bagaimana tidak, pesawat ataupun kapal-kapal yang melintasi daerah ini kerap kali menghilang tak berbekas. Dilaporkan pula banyak keganjilan dan keanehan yang selalu terjadi di wilayah ini. Sehingga banyak yang mempercayai wilayah itu merupakan gerbang setan. Wilayah ini dikenal dengan Segitiga Bermuda.
Lokasi Segitiga Bermuda
Segitiga Bermuda terletak di kawasan Samudera Atlantik yang membentuk garis segitiga, yaitu antara kawasan Miami, Florida - Kepulauan Bermuda - San Juan, Puerto Rico. Kawasan segitiga bermuda ini memiliki luas 4 juta km persegi atau 1,5 juta mil.
Sejarah Awal dan Publikasi Segitiga Bermuda
Sejak berabad-abad yang lalu segitiga bermuda telah dikenal dengan banyaknya kejadian kecelakaan pesawat maupun kapal yang melintasi wilayah ini. Kisah mengenai kemisteriusan wilayah segitiga bermuda pertama kali didapat dari pelayaran Christopher Columbus pada abad ke 15.
Pada catatan pelayarannya disebutkan bahwa tatkala kapal berlayar melewati area segitiga bermuda, semua peralatan navigasi tidak berfungsi. Selain itu pula awak kapal Columbus juga melihat adanya cahaya aneh mirip meteor di atas langit.
Kesaksian Christopher Columbus saat melintasi Segitiga Bermuda |
Pada tanggal 17 September 1950, Edward Van Winkle Jones pertama kali mempublikasikan mengenai kasus-kasus menghilangnya beberapa pesawat dan kapal di Segitiga Bermuda dalam sebuah artikel berjudul "The Miami Herald" di majalah Assosiated Press.
Dua tahun kemudian, majalah Fate mempublikaskan artikel tulisan dari George X. Sand berjudul "Sea Mystery at Our Back Door" yang juga berisikan kasus menghilangnya pesawat dan kapal di Segitiga Bermuda yang salah satunya adalah Flight 19 dari U.S. Navy Grumman. Sementara itu, pada Februari 1964, Vincent Gaddis juga menulis sebuah artikel mengenai berbagai kecelakaan dan peristiwa ganjil yang terjadi di wilayah misterius itu dengan judul "The Deadly Bermuda Triangle".
Misteri Segitiga Bermuda
Misteri yang menyelimuti wilayah Segitiga Bermuda meliputi peristiwa hilangnya banyak kapal dan pesawat. Laporan mengenai lenyapnya kendaraan yang melintas di wilayah tersebut pertama kali dilaporkan pada tahun 1840. Saat itu kapal HMS Rosalie menghilang di kawasan Segitiga Bemuda. Beberapa tahun kemudian tepatnya tahun 1872, kapal Mary Celeste yang dipimpin oleh Kapten Briggs juga mengalami peristiwa aneh di mana seluruh awak kapal hilang tanpa jejak. Menjadikannya sebagai salah satu misteri maritim terbesar di dunia.
Kapten Briggs dan seluruh awak kapal Mary Celeste hilang secara misterius (1872) |
Dengan banyaknya kasus kapal dan pesawat yang hilang saat melintasi wilayah Segitiga Bermuda, menyebabkan banyak asumsi yang bermunculan. Konon kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di wilayah tersebut telah memakan korban jiwa lebih dari 1000 orang dalam satu abad terakhir ini saja.
Membahas mengenai asumsi mengenai kemisteriusan wilayah Segitiga Bermuda telah memunculkan banyak teori dan pendapat. Ada yang melihatnya dari segi agama, ada yang melihatnya dari segi mistik, hingga mencoba menguak misterinya berdasarkan ilmu pengetahuan. Berikut ini beberapa teori yang coba menjelaskan mengenai sebab-sebab menghilangnya berbagai kapal dan pesawat.
Teori-Teori Mengenai Segitiga Bermuda
Selama bertahun-tahun para ahli dan ilmuan mencoba untuk mencari tahu dan meneliti mengenai apa sebenarnya yang terjadi pada pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang menghilang di area Segitiga Bermuda. Selain itu juga mereka ingin menguak misteri apa yang membuat banyaknya laporan mengenai kejanggalan dan keanehan fenomena alam yang hanya terjadi di wilayah tersebut.
Teori Gas Metana dan Pusaran Air
Teori Metana pertama kali dipublikasikan oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika tahun 1981. Pada penelitiannya, Badan Penyelidikan Geologi ini menemukan bahwa di wilayah Segitiga Bermuda dan sepanjang tepi pesisir wilayah tersebut bermuatan gas metana. Gas metana ini menumpuk di dasar lautan dan dapat secara tiba-tiba ke permukaan.
Air yang dilewati oleh gas metana ini selanjutnya akan mengalami proses mendidih. Hasil didihan antara air laut dan gas metana ini kemudian akan membentuk semacam air yang bercahaya putih. Hal inilah yang kemudian mampu membuat objek-objek yang berada di atasnya tersedot ke dalam pusaran air.
Objek-objek yang jatuh ke dalam pusaran air tersebut kemudian akan menuju ke dalam retakan di dasar lautan. Sementara itu, air dan tanah yang semula naik ke atas permukaan kembali lagi ke dasar lautan dan menimbun objek-objek yang tersedot tadi. Itulah alasan mengapa objek-objek seperti kapal ataupun pesawat bahkan manusia yang menjadi korban menghilang tak pernah ditemukan.
Teori yang telah melewati berbagai percobaan ini merupakan salah satu teori yang paling masuk akal yang mencoba menjawab misteri Segitiga Bermuda.
Teori Gempa Laut
Teori gempa laut menyatakan bahwa bila terjadi goncangan dan gesekan di dasar laut Samudera Atlantik dapat menyebabkan gelombang yang sangat dahsyat di atas permukaan laut. Gelombang dahsyat inilah yang kemudian membuat kapal-kapal menjadi tak terkendali dan langsung tenggelam ke dasar lautan.
Namun teori gempa laut ini memiliki kekurangan di mana teori ini tidak mampu menjelaskan mengapa objek-objek yang tenggelam ke dasar laut tidak berbekas dan tidak ditemukan bangkainya.
Teori Lorong Waktu
Teori lainnya yang tak kalah fenomenal dan masih diperdebatkan adalah kemungkinan adanya lorong waktu wilayah Segitiga Bermuda. Jadi teori ini menyatakan bahwa sebenarnya baik pesawat, kapal, ataupun manusia yang menghilang di wilayah itu sebenarnya masuk ke dalam lorong waktu (warmhole).
Teori ini sepertinya mencoba menjawab mengapa semua objek yang menghilang di wilayah Segitiga Bermuda tidak pernah dapat ditemukan bahkan setelah berabad-abad bahkan puing-puing dari objek-objek tersebut menghilang secara misterius.
Teori UFO
Teori ini menjelaskan bahwa hilangnya pesawat, kapal, serta terganggunya peralatan navigasi disebabkan karena wilayah Segitiga Bermuda merupakan pangkalan UFO. Lenyapnya kapal dan pesawat-pesawat konon disebabkan oleh campur tangan alien yang menculik dan mengambil objek-objek tersebut. Makhluk-makhluk luar angkasa ini merasa terganggu dengan kedatangan pesawat dan kapal-kapal yang melintasi daerah mereka.
Teori UFO ini terdengar mengada-ada dan tidak masuk akal. Namun teori UFO ini dipercaya oleh sebagian akademis independen Amerika Serikat.
Air yang dilewati oleh gas metana ini selanjutnya akan mengalami proses mendidih. Hasil didihan antara air laut dan gas metana ini kemudian akan membentuk semacam air yang bercahaya putih. Hal inilah yang kemudian mampu membuat objek-objek yang berada di atasnya tersedot ke dalam pusaran air.
Objek-objek yang jatuh ke dalam pusaran air tersebut kemudian akan menuju ke dalam retakan di dasar lautan. Sementara itu, air dan tanah yang semula naik ke atas permukaan kembali lagi ke dasar lautan dan menimbun objek-objek yang tersedot tadi. Itulah alasan mengapa objek-objek seperti kapal ataupun pesawat bahkan manusia yang menjadi korban menghilang tak pernah ditemukan.
Teori yang telah melewati berbagai percobaan ini merupakan salah satu teori yang paling masuk akal yang mencoba menjawab misteri Segitiga Bermuda.
Teori Gempa Laut
Teori gempa laut menyatakan bahwa bila terjadi goncangan dan gesekan di dasar laut Samudera Atlantik dapat menyebabkan gelombang yang sangat dahsyat di atas permukaan laut. Gelombang dahsyat inilah yang kemudian membuat kapal-kapal menjadi tak terkendali dan langsung tenggelam ke dasar lautan.
Namun teori gempa laut ini memiliki kekurangan di mana teori ini tidak mampu menjelaskan mengapa objek-objek yang tenggelam ke dasar laut tidak berbekas dan tidak ditemukan bangkainya.
Teori Lorong Waktu
Teori lainnya yang tak kalah fenomenal dan masih diperdebatkan adalah kemungkinan adanya lorong waktu wilayah Segitiga Bermuda. Jadi teori ini menyatakan bahwa sebenarnya baik pesawat, kapal, ataupun manusia yang menghilang di wilayah itu sebenarnya masuk ke dalam lorong waktu (warmhole).
Teori ini sepertinya mencoba menjawab mengapa semua objek yang menghilang di wilayah Segitiga Bermuda tidak pernah dapat ditemukan bahkan setelah berabad-abad bahkan puing-puing dari objek-objek tersebut menghilang secara misterius.
Teori UFO
Teori ini menjelaskan bahwa hilangnya pesawat, kapal, serta terganggunya peralatan navigasi disebabkan karena wilayah Segitiga Bermuda merupakan pangkalan UFO. Lenyapnya kapal dan pesawat-pesawat konon disebabkan oleh campur tangan alien yang menculik dan mengambil objek-objek tersebut. Makhluk-makhluk luar angkasa ini merasa terganggu dengan kedatangan pesawat dan kapal-kapal yang melintasi daerah mereka.
Teori UFO ini terdengar mengada-ada dan tidak masuk akal. Namun teori UFO ini dipercaya oleh sebagian akademis independen Amerika Serikat.
Komentar
Posting Komentar