Misteri Makhluk Misterius Yeti
Pegunungan Himalaya yang memisahkan anak benua India dengan dataran tinggi Tibet menyimpan kisah misterius. Di puncak pegunungannya yang tertutup salju, konon terdapat makhluk tinggi besar sejenis primata yang menyerupai manusia. Tidak ada yang mengetahui dengan pasti apakah makhluk misterius ini adalah manusia, primata, beruang, atau hanya makhluk legenda. Masyarakat setempat yang menghuni wilayah Himalaya dan Tibet menyebutnya Meh-Teh atau Yeti.
Di berbagai belahan dunia, terdapat kisah-kisah tentang makhluk-makhluk mitologi nan legendaris yang terkenal. Makhluk-makhluk ini diceritakan dan dipercaya selama berabad-abad, meskipun belum ada yang dapat membuktikan keberadaannya. Salah satu makhluk legendaris yang amat terkenal itu adalah Yeti.
Yeti atau disebut juga Meh-Teh adalah sebutan untuk makhluk bertubuh besar yang dipercaya konon menghuni wilayah puncak pegunungan Himalaya. Himalaya sendiri merupakan tempat gunung-gunung tertinggi yang ada di dunia, seperti Kangchenjunga dan Gunung Everest dan terletak memanjang di 5 negara yaitu Pakistan, Nepal, India, China, dan Bhutan.
Lokasi Pegunungan Himalaya |
Kisah mengenai makhluk yang juga dikenal oleh masyarakat Nepal dengan nama "Bonmanche" yang berarti "manusia liar" ini diketahui secara turun temurun. Yeti seringkali digambarkan sebagai makhluk dengan tubuh tinggi besar, memiliki bulu tebal berwarna putih, bertaring, dan dalam beberapa kisah digabarkan sebagai sosok liar dan tidak suka bertemu manusia. Bahkan menurut beberapa kisah, konon manusia yang bertemu dengan Yeti akan terbunuh.
Menurut cerita yang beredar Yeti mendiami puncak pegunungan Himalaya. Masyarakat yang tinggal di kaki gunung Himalaya, Sherpa, bahkan memiliki julukan tersendiri untuk makhluk ini yaitu Mirka yang berarti manusia liar. Sementara itu, sebagian orang Tibet menyebut Yeti dengan nama "Miche" yang berarti "manusia beruang".
Gambaran Bentuk dan Ukuran Tubuh Yeti |
Meskipun banyak laporan dari orang-orang yang mengaku telah melihat Yeti, namun sama seperti Bigfoot atau makhluk legendaris lainnya, tidak ada bukti nyata mengenai keberadaan makhluk ini. Banyak orang, khususnya bangsa Barat amat tertarik untuk mengetaui lebih dalam mengenai makhluk legendaris ini. Mereka pun berlomba-lomba untuk mendaki pegunungan Himalaya hingga ke puncaknya tak lain untuk memburu Yeti. Beberapa bahkan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk melakukan ekspedisi tersebut.
Dokumentasi Para Pendaki Himalaya Untuk Memburu Yeti
Pada September 1921, seorang pria bernama Colonel Charles Kenneth Howard-Bury melakukan ekspedisi perdana untuk membuktikan keberadaan Yeti. Ia pun bersama timnya mulai mendaki Gunung Everest sebelah Utara. Dalam pendakiannya tersebut, ia mengaku melihat makhluk besar berukuran 17 ribu kaki berjalan sepanjang salju di Lhapta-la Pass. Jejak kaki makhluk besar itu memiliki kemiripan dengan jejak kaki manusia. Bahkan Howard-Bury menyebutnya sebagai snow-man footprint. Penduduk Tibet pun kemudian mengenalinya sebagai Yeti.
Charles Kenneth Howard-Bury |
Namun jejak kaki Yeti yang paling ikonik dan terkenal adalah jejak kaki hasil jepretan seorang pendaki asal Inggris yang bernama Eric Shipton. Shipton melakukan pendakian ke puncak pegunungan Himalaya pada tahun 1951. Pada pendakian terkenal tahun 1951 tersebut, Shipton tidaklah sendirian. Ia bersama dengan Michael Ward, Edmund Hillary, dan beberapa anggota ekspedisi turut bersamanya melakukan pendakian.
Eric Shipton, Michael Ward, Edmund Hillary dan beberapa pendaki dalam Ekspedisi Pendakian Himalaya Tahun 1951 |
Dalam ekspedisinya, Eric Shipton berhasil mengabadikan jejak kaki makhluk misterius yang diduga adalah Yeti. Pada foto jejak kaki yang diambil Shipton, terlihat bahwa jejak kaki tersebut berbeda dengan manusia walaupun agak mirip. Jejak kaki yang tercetak di atas salju tersebut pun difoto berdampingan dengan palu untuk perbandingan ukuran.
Jejak Kaki Yeti Paling Terkenal Hasil Jepretan Eric Shipton |
Setelah publikasi mengenai foto jejak kaki Yeti dari Eric Shipton beredar, maka makin hari makin banyak yang tertarik untuk melakukan perburuan untuk membuktikan kebenaran keberadaan Yeti. Di tahun-tahun ini pula lah banyak laporan mengenai penemuan jejak kaki, jejak tangan, hingga bulu yang diduga milik Yeti. Euphoria akan makhluk ini pun sampai ke permukaan.
Hingga ada seorang pendaki bernama Reinhold Messner yang menyangkal bahwa Yeti adalah sosok monster misterius. Ia secara terang-terangan mengatakan bahwa Yeti memang benar-benar ada, namun ia hanyalah seekor beruang yang mendiami puncak Himalaya.
Messner sendiri adalah seorang pendaki profesional asal Italia yang terkenal akan ekspedisi solonya. Messner bahkan menjadi orang pertama yang melakukan pendakian seorang diri tanpa menggunakan cadangan oksigen di Gunung Everest.
Reinhold Messner |
Pendapat Messner ini pun kemudian dibenarkan oleh Profesor Bryan Sykes yang merupakan ketua tim peneliti dari Universitas Oxford. Pada penelitiannya, Sykes melakukan uji DNA dari kulit kepala dan tulang yang diduga merupakan milik Yeti. Dari penelitiannya itu pun, Sykes berkesimpulan bahwa Yeti sebenarnya adalah hasil persilangan antara beruang kutub dan beruang coklat. Menurutnya, Yeti adalah spesies baru dari rangkaian evolusi.
Sementara itu, pada suatu wawancara, Reinhold Messner berujar bahwa cerita turun temurun mengenai Yeti dan juga mitosnya yang seolah-olah sebagai makhluk liar dan mengerikan tak lain dibuat untuk kebaikan manusia sendiri. Cerita yang berear dari nenek moyang tersebut diharapkan dapat membuat para pendaki lebih waspada dan tidak melakukan pendakian seorang diri.
Tampaknya apa yang dikatakan Messner ada benarnya. Alasan yang dikemukakannya cukup logis dan dapat diterima. Namun sekali lagi, agaknya misteri memang lebih menarik bila tetap menjadi misteri selamanya seperti kisah Yeti sang makhluk misterius penghuni puncak pegunungan Himalaya.
Komentar
Posting Komentar