Kisah H.H. Holmes Pembunuh Berantai Pertama di Amerika
Seorang dokter merangkap pemilik sebuah penginapan di Chicago diketahui membuka sewa tempat selama Great Chicago World Fair tahun 1893. Namun yang dilakukannya justru menghabisi nyawa para tamu termasuk juga karyawannya yang kebanyakan para wanita dengan cara membuat jebakan kamar gas hingga melakukan pembantaian sadis. Aksi pria ini terkenal begitu kejam hingga kisahnya melegenda hingga saat ini. Inilah kisah H.H. Holmes, sang pembunuh berantai pertama yang terdokumentasi dalam catatan sejarah Amerika.
Dr. Henry Howard Holmes atau disingkat H.H. Holmes memiliki nama lahir Herman Webster Mudgett lahir pada 16 Mei 1861 di Gilmanton, New Hampshire. Konon masa kecil Holmes diisi dengan siksaan dari ayahnya. Ia juga kerap mendapat perlakuan kasar dari tetangganya.
Sejak usia belia, Holmes memiliki ketertarikan pada dunia pembedahan. Seringkali ia melakukan percobaannya sendiri dengan menangkap binatang di jalan untuk kemudian dijadikan kelinci percobaan.
Karena ketertarikannya pada pembedahan, setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan study di Universitas Michigan. Ia berhasil masuk ke Departemen Kedokteran dan Operasi Universitas Michigan. Saat awal-awal perkuliahan, ia menikahi kekasihnya yang bernama Clara A. Lovering pada tahun 1878. Sementara itu, selama bersekolah di Universitas Michigan, Holmes leluasa melakukan percobaannya. Bahkan ia pernah beberapa kali melakukan pencurian mayat untuk kemudian dirusaknya dengan senyawa asam.
Pada tahun 1886, Holmes pindah ke Chicago. Ia meninggalkan istrinya, Lovering dan menikahi Myrta Belknap setahun kemudian. Pada tahun 1886, Holmes diterima bekerja di sebuah apotek yang dimiliki seorang seorang wanita bernama Elizabeth S. Holton yang juga merupakan alumnus dari Universitas Michigan. Toko obat ini terletak di South Wallace Avenue, Englewood.
Selama bekerja di sana, Holmes melakukan pekerjaannya dengan baik. Ia juga merupakan karyawan yang rajin. Namun beberapa tahun kemudian, pemilik toko tersebut hilang secara misterius. Segera saja kepemilikan tempat itu berpindah ke tangan Holmes. Ia pun kemudian mulai menjual obat racikannya sendiri dan menjualnya lewat pesan surat.
Pada tahun 1887, Holmes membeli sebidang tanah kosong yang terletak tepat di seberang apotek. Ia berencana membangun sebuah kediaman yang sangat besar. Pada saat proses pembangunan, ia seringkali berganti-ganti pekerja. Hal ini dilakukannya tak lain agar tak ada satu pun orang yang mengetahui dengan pasti letak-letak ruangan rahasia yang ada di rumah tersebut yang kelak digunakan untuk tempat pembunuhan dan pembedahan sadis. Rumah ini dikenal dengan sebutan Holmes Castle.
Ruangan-ruangan di Holmes Castle |
Holmes Castle |
Rumah yang dibangun oleh Holmes ini dilengkapi dengan ruangan kedap suara. Selain itu juga terdapat ruangan yang berisi gas beracun yang digunakan untuk menjebak para korbannya yang kebanyakan adalah para wanita, baik itu tamu ataupun karyawannya.
Pada tahun 1893, di Chicago dihelatlah acara Great Chicago World Fair. Kota Chicago dipenuhi oleh para turis yang datang. Saat itulah, Holmes kemudian berinisiatif untuk menjadikan kediamannya sebagai penginapan untuk para wanita. Kemudian dimulailah aksi pembantaian dilakukan. Para wanita yang dijebak dengan kamar beracun kemudian dibunuh. Tubuh mereka dibedah dan sebagian organ ada yang dihancurkan. Konon beberapa organ sengaja diawetkan untuk mainan. Tak tanggung-tanggung terkadang tengkorak para korban dijual ke sekolah-sekolah medis.
Pada tahun 1894, Holmes menikah lagi dengan seorang wanita bernama Georgina Yoke setelah sebelumnya meninggalkan Belknap. Hingga tahun 1894, Holmes bukan hanya telah melakukan pembunuhan sadis, ia juga ternyata adalah seorang penipu ulung. Seorang wanita bernama Minnie Williams pindah ke Chicago tahun 1893. Ia lalu mendapatkan tawaran dari Holes untuk bekerja di hotelnya sebagai seorang stenograf. Dengan kelihaiannya, Holmes menipu Williams untuk memindahkan akta propertinya atas nama Alexander Bond yang tak lain adalah Holmes sendiri.
Penyamaran H.H. Holmes |
Tak lama kemudian, Saudari Minnie yaitu Nannie Williams dari Texas datang berkunjung ke Chicago untuk menengok Minnie pada pertengahan tahun 1893. Namun itu adalah kali terakhir Nannie dan Minnie terlihat, karena setelahnya dua saudari ini hilang secara misterius. Hilangnya dua wanita ini tak lain karena telah menjadi korban Holmes.
Korban-korban H.H. Holmes |
Beberapa tahun kemudian, bisnis penginapan Holmes mulai tempak bangkrut. Ia kemudian menemukan ide untuk membakar tempat itu dengan tujuan agar mendapatkan klaim asuransi. Namun setelah dilakukan pembakaran, pihak asuransi justru menolak klaimnya dan polisi segera memeriksa tempat itu. Namun Holmes berhasil mengelabui mereka. Polisi sama sekali tidak dapat mencium jejak aksi pembantaian yang telah dilakukan Holmes bertahun-tahun di tempat tersebut.
Holmes kemudian melarikan diri ke Texas, ke tempat Williams bersaudara untuk mengelabui keluarga Williams tentang kematian dua wanita itu. Namun ia gagal. Ia kemudian pergi ke Missouri. Di sana Holmes ditangkap polisi dengan kasus penjualan barang gadaian. Ia kemudian menjalani hukuman penjara sebentar di St. Louis.
Setelah keluar dari penjara, Holmes tak berhenti. Ia segera merencanakan untuk menipu perusahaan asuransi senilai US$10.000. Seorang perampok kereta bernama Marion Hedgepeth dibayar Holmes untuk membawanya pada seorang pengacara handal di St. Loius. Hedgepeth kemudian mengenalkannya pada Jeptha Howe. Rencananya Holmes akan memanipulasi kematiannya sendiri agar mendapatkan asuransi. Namun ternyata rencana ini gagal.
Tak mau menyerah, Holmes kemudian membuat rencana yang sama namun dengan memanipulasi kematian dari Benjamin Pitezel yang merupakan tukang kayu bekerja untuk Holmes saat ia membangun rumah besarnya dulu. Pitezel pun setuju akan rencana Holmes yang dianggapnya brilian. Namun yang terjadi justru mengerikan, Holmes membunuh Pitezel dan membakarnya hidup-hidup. Holmes kemudian mendapatkan uang asuransi yang diklaimnya atas kematian Pitezel. Sementara itu, istri Pitezel yang menaruh curiga juga dibunuh beserta dengan ketiga anaknya.
Benjamin Pitezel |
Pada tanggal 17 November 1894 akhirnya Holmes tertangkap di Massachusetts setelah sebelumnya sempat berada di Philadelphia. Oktober 1895, Holmes diadili untuk banyak kasus pembunuhan. Holmes bersaksi telah melakukan 27 aksi pembunuhan. Meskipun begitu beberapa pihak yakin bahwa Holmes telah melakukan pembantaian setidaknya pada lebih dari 200 orang korban.
H.H. Holmes menjalani eksekusi hukuman gantung pada 7 Mei 1896 di Penjara Moyamensing. Sebelum eksekusi gantung dijalankan, ia sempat menulis sebuah catatan :
Proses Eksekusi Hukuman Gantung H.H. Holmes |
H.H. Holmes menjalani eksekusi hukuman gantung pada 7 Mei 1896 di Penjara Moyamensing. Sebelum eksekusi gantung dijalankan, ia sempat menulis sebuah catatan :
"I was born with devil in me. I could not help the fact that i was murderer, no more than the poet can help the inspiration to sing. I was born with "the evil one" standing as my sponsor beside the bed where i was ushered into the world and he has been with me since."
Komentar
Posting Komentar