Kasus Tylenol
Sebuah kasus misterius terjadi di Chicago pada tahun 1982. Bukan sebuah kasus biasa karena kasus ini menyeret perusahaan besar, yaitu Johnson & Johnson. Seseorang yang tak pernah terungkap telah dengan sengaja memasukkan zat beracun ke dalam botol obat yang saat itu begitu laris di pasaran menyebabkan 7 orang meninggal dunia. Kasus ini bukan hanya menyebabkan kerugian luar biasa, namun juga menyisakan misteri bagi salah satu kasus farmasi paling terkenal di dunia...
Tylenol adalah kapsul pereda rasa sakit yang diproduksi oleh McNeil Consumer Healthcare yaitu anak perusahaan Johnson & Johnson Inggris. Kapsul Tylenol amat terkenal sebagai obat pereda sakit dibuktikan dengan penjualan yang amat tinggi di Amerika. Pada tahun 70an saja, produk ini berhasil menguasai pangsa pasar Amerika mengalahkan perusahaan lain seperti Procter&Gamble yang memproduksi produk saingannya.
Namun sebuah kasus mengerikan terjadi pada September 1982. Pada tanggal 30 September di tahun itu, 4 orang meregang nyawa setelah mengkonsumsi Tylenol. Setelah diselidiki, Tylenol yang mereka konsumsi ternyata telah dicampur dengan sianida.
Sianda sendiri adalah senyawa kimia yang terdiri dari tiga buah unsur atom karbon yang saling berikatan dengan atom hidrogen. Setiap senyawa yang terdapat dalam unsur karbon tersebut dapat melepaskan anion CN- yang sangat beracun. Begitu beracunnya, hingga siapa pun yang terkena racun ini dapat meninggal dunia hanya dalam hitungan menit.
Sepertinya masyarakat Indonesia sudah cukup familiar dengan istilah ini ketika kasus sianida Mirna begitu mendapatkan perhatian masyarakat luas. Baiklah kita kembali lagi ke kasus Tylenol.
Empat orang korban yang meninggal dunia adalah Mary Kellerman, seorang anak perempuan berusia 12 tahun asal Illinois. Tak berapa lama berselang, masih di wilayah yang sama yaitu Illinois, Chicago seorang pria bernama Adam Janus meninggal dunia usai mengkonsumsi Tylenol. Tak berapa lama kemudian kakak Adam yang bernama Stanley beserta istrinya Theressa juga meregang nyawa setelah kembalinya dari pemakaman Adam Janus. Diketahui keduanya juga mengkonsumsi kapsul yang sama setelah pemakaman usai.
Hanya berselang 2 hari setelah kematian 4 orang sebelumnya, menyusul kemudian 3 orang lainnya yaitu Mary McFarland dari Illinois, Mary Reiner dari Winfield, dan Paula Prince asal Chicago setelah mengkonsumsi Tylenol.
Para korban kasus Tylenol |
Tak menunggu waktu lama pihak kepolisian hingga melibatkan FBI segera menyelidiki kasus ini. Pihak perusahaan yang mengeluarkan produk ini yaitu Johnson&Johnson pun segera menarik seluruh produknya dari pasaran yang saat itu didominasi di supermarket dan apotek. Pihak kepolisian bahkan turun ke jalan-jalan menggunakan speaker untuk mengumumkan larangan konsumsi Tylenol untuk mencegah jatuhnya korban baru.
Hasil penyelidikan polisi membawa hasil yang mengerikan. Ternyata didapati racun sianida di dalam kapsul Tylenol yang dikonsumsi oleh para korban. Menurut pihak penyelidik, seseorang telah dengan sengaja mencampurkan sianida ke dalam produk tersebut yang dijual bebas di supermarket dan apotek dan mengembalikan lagi produk yang telah dicampu sianida tersebut ke toko-toko. Racun sianida yang berada di Tylenol tersebut disebut dengan Tymurs oleh FBI.
Kasus Tylenol, mengganti kapsul dengan sianida |
Pencarian besar-besaran di lakukan untuk menangkap pelaku kasus ini. Karena semua kasus kematian berasal dari wilayah Chicago disimpulkan bahwa memang pelaku hanya menyasar wilayah tersebut dan menyebarkan kapsul Tylenol berisi sianida di toko-toko di kawasan Chicago dan sekitarnya.
Namun polisi menemui jalan buntu. Mereka tidak berhasil mengungkap salah satu kasus bidang farmasi paling misterius dalam sejarah Amerika ini. Baik siapa dalang di balik kasus ini maupun apa motif yang mendasarinya melakukan hal keji ini juga tidak pernah terungkap.
Bahkan kepolisian telah menyiapkan hadiah sebesar US$100.000 bagi siapa saja yang dapat mengungkap kasus ini. Namun hadiah itu tdak pernah diklaim hingga hari ini. Kasus Tylenol masih menjadi kasus misterius yang tampaknya tak kan pernah terpecahkan.
Komentar
Posting Komentar